Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Melihat Langsung Tradisi Nyumet Dung, Penanda Datangnya Waktu Berbuka Puasa di Kota Semarang

×

Melihat Langsung Tradisi Nyumet Dung, Penanda Datangnya Waktu Berbuka Puasa di Kota Semarang

Sebarkan artikel ini
Nyumet Dung
Pengurus Masjid Agung Semarang saat melakukan tradisi Nyumet Dung. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Tiap hari, suara ledakan kembang api terdengar menjelang berbuka puasa di Alun-alun Semarang. Tak hanya itu, suara sirine juga meraung-raung. Lantas, barulah azan Magrib berkumandang.

Serangkaian kegiatan tersebut merupakan tradisi menyambut berbuka puasa yang telah berusia puluhan tahun. Namanya Nyumet Dung, salah satu tradisi unik yang ada di Kota Semarang saat bulan Ramadan.

Salah satu pengurus Masjid Agung Semarang, Khoirul Ikhsan, menjelaskan bahwa tradisi ini telah berlangsung sejak tahun 1980-an silam. Namun, tradisi ini sempat terhenti beberapa saat.

Barulah pada Ramadan tahun ini pihaknya kembali menghidupkan tradisi itu, lengkap dengan arak-arakan dari masjid menuju Aloon-Aloon Masjid Agung Semarang.

BACA JUGA: Jadi Tradisi Puluhan Tahun, Masjid Agung Semarang Gelar Pengajian Rutin Tafsir Fadhilah Qur’an Selama Ramadhan

“Baru Ramadan tahun ini diadakan lagi. Setiap hari nyalain pas mau buka puasa, kecuali kalau hujan,” ungkapnya kepada beritajateng.tv, Sabtu, 30 Maret 2024.

Lebih jelas, Ikhsan menjelaskan bahwa Nyumet Dung telah mengalami sedikit perubahan. Sebab, dulunya yang digunakan yakni letusan bubuk mesiu petasan.

Namun, lantaran berbahaya dan pemerintah larang, saat ini tradisi ini hanya menggunakan suara sirine dan letusan kembang api.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan