“Keris itu kan main hati, suka atau tidaknya tergantung selera, selain itu juga kita bisa lihat dari bahannya, apakah masih utuh atau tidak. Apakah masih terawat, pamornya bagus, sandangan (tempatnya) bagus, harganya bervariasi,” lanjutnya.
BACA JUGA:Boneka Raksasa KAWS di Yogyakarta Lagi Hits, Ini Fakta Menariknya
Generasi Muda Harus Mengenal Keris
Menurut Jatmiko, keris merupakan benda pusaka yang harus terus kita lestarikan, khususnya kepada generasi muda. Apalagi pada 2005 lalu UNESCO telah menetapkan keris sebagai benda Warisan Kecerdikan Budi Dunia Non-Bendawi Manusia asli Indonesia.
“Banyak generasi muda yang tidak mengenal tosan aji karena takut. Padahal kita harus bangga apalagi sudah UNESCO akui.
Kita harus menunjukkan bahwa keris adalah benda pusaka yang kita miliki dan merupakan kekayaan bangsa,” terangnya.
Dengan kehadiran pameran dan bursa keris ini, mereka mengharapkan masyarakat Semarang, khususnya generasi muda. Harapannya mereka akan semakin teredukasi mengenai nilai budaya yang terkandung dalam keris. Selain itu, upaya untuk menghilangkan persepsi yang keliru terhadap keris sebagai benda mistis dan klenik juga menjadi tujuan penting dalam acara ini.
“Harus kita luruskan, memberi wawasan kepada mereka yang menganggap tosan aji mistis dan klenik. Bahwa yang klenik itu mungkin pemikiran orang-orang jaman dulu, keris bisa saktilah, keris bisa kita suruh lah, padahal enggak, ini benda pusaka,” pungkasnya.(*)
Editor: Farah Nazila