“Dengan masyarakat kehilangan tanahnya dua hingga tiga meter, tetapi dengan adanya akses jalan yang baik dan tertata, harga tanahnya semakin meningkat, sehingga lebih menguntungkan,” imbuhnya.
Manfaat lainnya program konsolidasi tanah
Oleh karena itu, Nusron mewanti-wanti masyarakat harus bergotong-royong agar tanah mempunyai manfaat dan berdaya guna. Sebab, tanah yang tertata baik juga bakal memiliki nilai ekonomi yang lebih baik.
Ia menyebut, masyarakat juga bisa saling mengalah satu ama lain untuk kepentingan dan kebaikan bersama. Sebab, hal itu juga mencerminkan jiwa kemanusiaan. Sehingga, apabila satu orang mau mengalah, maka orang satunya lagi akan memperoleh imbalan berupa manfaat yang lain.
“Bukankah sebaik-baiknya manusia itu adalah yang mampu memberikan manfaat kepada orang lain. Demikian pula tanah yang baik adalah yang bisa seseorang manfaatkan dan bermanfaat bagi orang lain,” katanya.
BACA JUGA: Tengah Berkemah, Tiga Remaja Tertimpa Tanah Longsor
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah BPN Jawa Tengah, Lampri, menambahkan, perwakilan penerima sertifikat dalam kesempatan ini merupakan warga penerima manfaat program konsolidasi tanah. Program tersebut berlangsung di enam kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Keenam daerah itu antara lain di Desa Treteban, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan sebanyak 120 bidang; Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan sebanyak 237 bidang; Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang sebanyak 250 bidang.
“Selain itu juga di Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argo Mulyo, sebanyak 200 bidang; Kelurahan Bandengan dan Karangsari, Kecamatan/Kabupaten Kendal sebanyak 109 bidang; dan Kelurahan Pulutan, Kecamatan/Kabupaten Pemalang, Kota Salatiga serta Kabupaten Pemalang sebanyak 58 bidang,” jelasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi