Oleh sebabnya, komoditas tersebut dibutuhkan oleh masyarakat, terutama pengusaha rumah makan dan pemilik warung penyetan.
“Kalau yang tawar itu nila, lele, gurame, itu sudah cukup banyak. Paling gampang yang lele itu, karena kebutuhan di lamongan atau penyetan itu menjanjikan. Kalau untuk ekspor kita hanya di udang sama rumput laut,” bebernya.
BACA JUGA: Warga Arab Saudi Hobi Memelihara Ikan Hias, Peluang Ekspor Perikanan bagi Indonesia!
Masih kurangnya suplai ke pasaran sebabkan harga ikan naik
Ia menuturkan, tantangan yang saat ini melanda pembudidaya adalah kebutuhan ikan untuk pengiriman ke pasar yang masih kurang.
Hal ini pula yang menyebabkan harga sejumlah komoditas naik. Padahal kebutuhan pasar terhadap budidaya ikan cukup tinggi.
“Saat ini harga lele naik karena suplai ke pasar masih kurang. Yang dulunya harga petani Rp 16 ribu (per Kg) sekarang Rp 20 ribu. Di pasar yang dulunya Rp 22 ribu (per Kg) sekarang Rp 25 ribu atau Rp 26 ribu. Trennya naik,” pungkas Warsita. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi