SEMARANG, beritajateng.tv – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, merespons terkait aksi unjuk rasa besar-besaran yang berlangsung di Pati, hari ini.
Luthfi menegaskan aksi unjuk rasa atau demonstrasi sah-sah saja. Namun, ia memberi catatan bahwa kebebasan mengemukakan pendapat itu ia sebut tak bersifat absolut. Hal itu Luthfi ungkap saat dijumpai di Muladi Dome Universitas Diponegoro, Kota Semarang, Rabu, 13 Agustus 2025.
“Sudah saya imbau menyampaikan pendapat di muka umum itu hak setiap warga negara, sebagaimana UU Nomor 9 Tahun 98, tetapi itu tidak bersifat absolut. Artinya apa? Satu, dia tidak boleh anarkis; dua, tidak boleh memaksakan kehendak,” ujar Luthfi.
Selain itu, Luthfi meminta ribuan warga Pati yang melaksanakan demonstrasi hari ini agar tak mengganggu ketertiban umum dan menaati hukum yang berlaku.
BACA JUGA: Demo Warga Pati 13 Agustus Berakhir Ricuh: Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Massa Bakar Mobil Polisi
Ia meminta, demonstrasi tersebut tak mengusik pelayanan pemerintah daerah kepada warga setempat.
“Tiga, tidak boleh mengganggu ketertiban umum, dan empat, harus sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Ini harus dilalui, sehingga apa? Pelayanan masyarakat kepada pemerintah tetap berjalan. Ini saya wanti-wanti kepada bupati, Muspida, agar menyerap aspirasi masyarakat dengan kondusif,” sambung Luthfi.
Lebih lanjut, Luthfi tak ingin investasi di Pati dan sekitarnya terusik lantaran aksi unjuk rasa tersebut.
“Karena satu faktor ya, indikasi investasi adalah situasi kondusif. Saya yakin kita mampu karena Jawa Tengah gotong royong kita tinggi,” tegas dia.
Kata Ahmad Luthfi soal warga Pati desak Bupati Sudewo mundur
Sementara itu, Luthfi juga angkat bicara soal desakan warga Pati yang meminta Bupati Sudewo mundur dari jabatannya.