“Di Desa Jetis ini luas lahan pertanian masih sekitar 127 hektare. Kalau bisa jangan dijual, kalau perlu beli sawah lagi, nanti diwariskan anaknya. Jangan malah anaknya disuruh jadi pegawai semua dan sawahnya dijual,” papar mantan Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar tersebut.
Sumanto sebut luas lahan terbatas membuat penghasilan petani sulit meningkat
Menurut data, dari sekitar 3 juta petani yang ada di Jateng, hanya memiliki luas lahan di bawah 500 m2. Kondisi tersebut berbeda dengan di Jabar dan Jatim dimana petaninya punya lahan yang lebih luas.
“Petani di Jawa Barat rata-rata luas lahannya lebih dari 500 m2. Ini menjadi tantangan. Kalau mau tetap jadi lumbung pangan nasional, harus ada hal baru untuk menangani masalah pertanian,” ujar Sumanto.
BACA JUGA: Dorong Regenerasi Dalang, Sumanto: Upaya Pelestarian Wayang Kulit jangan Hanya Slogan
Luas lahan pertanian yang sedikit tersebut, lanjutnya, juga menjadi salah satu penyebab angka kemiskinan ekstrem di Jateng masih tinggi.
Kepala Desa Jetis, Nur Wibowo mengungkapkan, hasil panen padi di wilayahnya saat ini relatif bagus. Selain itu, harga beras saat ini juga cukup menguntungkan para petani. Ia berharap kondisi tersebut bisa meningkatkan kesejahteraan petani.
“Alhamdulillah panennya bagus, apalagi saat ini musim hujan. Semoga dengan adanya program pemerintah dan harga beras yang bagus ini bisa petani nikmati dan memberikan semangat bertani lebih baik lagi,” katanya. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto













