“Puncaknya tanggal 31 Desember 2023, tapi memang Semarang ini seperti kota transit, lebih sering kita ramai pas hari H, bisa jadi kita saat ini tanggal 1 Januari 2024 masih 50 persen tapi pas hari H ada aja tamu yang datang langsung,” ungkap Jati.
Lebih lanjut, Jati menyebut ketimbang hari biasa, tingkat okupansi di Hotel Dafam Semarang sebenarnya tidak jauh berbeda, yakni di angka 80 sampai 90 persen.
Sementara itu, berbeda dengan Kotta Hotel Semarang, tingkat okupansi hotel sejauh ini di Hotel Dafam Semarang malah belum mampu menyaingi okupansi tahun kemarin.
“Tahun kemarin bisa kita bilang lebih ramai, karena tahun kemarin kan mungkin after pandemi, orang yang sudah lama tidak liburan akhirnya boleh liburan. Jadi bisa kita bilang lebih ramai tahun lalu,” ucapnya.
Namun demikian, Jati menyebut jika yang paling terasa pada momen Nataru adalah adanya peningkatan dari segi harga. Menurutnya, harga sewa kamar pada Nataru lebih tinggi lantaran bersamaan dengan peak season.
“Kenaikan harga bisa 50 sampai 75 persen dari harga biasa,” jelasnya.
Adapun Hotel Dafam Semarang juga menyelenggarakan agenda khusus tahun baru. Bertajuk ‘Dafam in Wonderland’, bakal ada live acoustic, games & doorprize, room voucher, magic corner, countdown hingga pesta kembang api. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi