Scroll Untuk Baca Artikel
Feature

Mulai Pudar Ditinggalkan Generasi Muda Tionghoa, Begini Cerita Ong Bing Hok Lestarikan Tradisi Rumah Arwah

×

Mulai Pudar Ditinggalkan Generasi Muda Tionghoa, Begini Cerita Ong Bing Hok Lestarikan Tradisi Rumah Arwah

Sebarkan artikel ini
Rumah Arwah
Ong Bing Hok, pemilik Rumah Kertas Hok yang masih melestarikan rumah arwah hingga saat ini. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

“Ini kebudayaan sebetulnya nggak bisa hilang, dikit-dikit pasti masih ada. Misal, karena ada anak yang dimimpini orang tuanya minta rumah arwah,” tuturnya.

Sementara itu, untuk pengerjaan rumah arwah sendiri tergantung pada ukuran dan tingkat kesulitan. Paling cepat lima hari, dan paling lama bisa mencapai tiga minggu.

BACA JUGA: Tak Berani Jamin Kesembuhan Pasien, Begini Kisah Ardian Si Ahli Pijat Golok dan Api di Kota Semarang

“Satu rumah yang kerjakan 2 sampai 3 orang, jadi waktu pengerjaannya nggak tentu tergantung model, tingkat atau nggak, besar kecilnya,” imbuh Udin, salah satu karyawan Rumah Kertas Hok.

Untuk harganya pun bervariasi, paling murah sekitar Rp2 juta untuk ukuran 1×1,5 meter, hingga paling mahal mencapai Rp12,5 juta untuk ukuran 2×6 meter.

“Rumah arwah di Jawa Tengah kebanyakan ambil di sini, soalnya usaha ini dari kakek saya udah lama, jadi keseluruhan Jawa Tengah banyak yang tahu, barusan kirim ke Jogja juga,” tandasnya. (*)

Editor: Mu’ammar R. Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan