Mengingat para pekerja kasar sebelumnya memilih tidur di emperan toko. Uniknya, menurut Rusmin, dulunya sebagian besar penguni Pondok Boro adalah perantau dari Kebumen.
“Kalau sekarang yang tinggal di Pondok Boro campur, bukan lagi orang-orang Kebumen. Tapi, masih ada orang Kebumen, cuman udah sedikit,” bebernya.
BACA JUGA: Rekomendasi Penginapan Terbaik di Temanggung Jawa Tengah, View Langsung Pegunungan
Rusmin menyebut, mayoritas penghuni Pondok Boro adalah perantau dengan berbagai pekerjaan kasar. Antara lain, kuli panggul, pedagangan asongan, sopir, hingga pedagang pasar.
Saat ini, terdapat lebih dari 100 orang yang menginap dan bermalam di Pondok Boro. Yang mana, seluruhnya ialah laki-laki. Sementara untuk kapasitas, Pondok Boro bisa menampung sekitar 300 orang sekaligus.
Dengan harga sewa Rp4 ribu, jangan bayangkan penginapan dengan kamar masing-masing. Namun, penghuni Pondok Boro harus siap tidur dan istirahat bersama dengan penguni lainnya di sebuah ruangan besar beralaskan kayu. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi