SEMARANG, beritajateng.tv – Musyawarah Rencana Pembangunan (musrenbang) khusus untuk perempuan dan anak di Kota Semarang mulai berjalan di kelurahan-kelurahan.
Acara ini bertujuan untuk membahas program-program yang berfokus pada kesejahteraan kaum perempuan, anak-anak, termasuk mereka yang memiliki disabilitas.
Dalam musrenbang perempuan dan anak ini untuk memfasilitasi usulan serta aspirasi masyarakat agar dapat masuk dalam program pembangunan 2026 mendatang.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang, Noegroho Edy Rijanto, mengungkapkan bahwa musrenbang perempuan dan anak merupakan inovasi dari Pemerintah Kota Semarang untuk memfasilitasi aspirasi dan kebutuhan mereka.
BACA JUGA: DP3A Kota Semarang Dorong Penyusunan Profil Desa/Kelurahan untuk Pemberdayaan Masyarakat
“Ada kegiatan di masing-masing kelurahan. Sebelum pelaksanaan musrenbang kelurahan, kami juga mengadakan pramusrenbang. Hasil dari diskusi ini kemudian kami sampaikan di musrenbang kelurahan. Hal ini harus di kawal hingga ke tingkat kita,” jelas Noegroho, Jumat, 24 Januari 2026.
Noegroho menekankan bahwa DP3A berperan untuk memastikan proses ini berjalan sesuai dengan jalur yang benar. Mereka juga memiliki desk khusus untuk membahas hasil-hasil musrenbang perempuan dan anak ini.
Beberapa program yang akan berjalan untuk pemberdayaan perempuan antara lain adalah pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Serta pengelolaan lingkungan melalui program bank sampah, dan urban farming. Sementara itu, untuk anak-anak, program edukasi terkait berbagai permasalahan di lingkungan juga menjadi fokus perhatian.