BACA JUGA: Hampir 50 Persen Warga Beralih Naik Bus Trans Jateng, Dinas Perhubungan: Rute Wonogiri Jadi Primadona
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Nita Rachmenia mengatakan, tersedia kuota seribu transaksi per hari dalam program “Ngebis Praktis dan Ekonomis Pakai QRIS”.
Program yang berlangsung hingga 30 September 2025 ini berlaku di semua koridor yang Trans Jateng lalui.
Meskipun tidak terlalu besar transaksi yang terjadi selama program berlangsung, namun setidaknya mampu meningkatkan jumlah pengguna baru QRIS di wilayah Jateng.
“Jadi, program ini sebenarnya untuk menyasar pengguna baru. Karena, bus Trans Jateng ini kan transportasi sehari-hari yang masyarakat pakai. Jadi, masyarakat bisa merasakan kemudahan memakai QRIS, dan itu sebenarnya yang kita harapkan melalui program ini,” terang Nita.
Menurut Nita, selama ini pengguna QRIS masih terfokus di Kota Semarang. Dengan adanya program tersebut, diharapkan pengguna QRIS bisa menyebar ke sejumlah daerah di Jateng yang dilalui Trans Jateng.
“Karena kalau rute atau koridor Trans Jateng kan sudah mencakup beberapa daerah di Jawa Tengah. Jadi, kami mendorong muncul pengguna-pengguna baru QRIS dari wilayah di luar Semarang dan Surakarta, sehingga pengguna QRIS merata di Jawa Tengah,” jelasnya.
Di sisi lain, Nita menambahkan, program “Ngebis Praktis dan Ekonomis Pakai QRIS” ini juga untuk mendorong kegiatan di beberapa kota seperti Soloraya Great Sale, Rupiah Borobudur Playon, serta dalam rangka HUT ke-80 Provinsi Jateng. (*)
Editor: Elly Amaliyah