Untuk jemaat tetap, Gereja Blenduk memiliki sekitar 200 kepala keluarga (KK). Pada ibadah Minggu biasa, kehadiran jemaat berkisar 200 hingga 250 orang, namun melonjak signifikan saat perayaan Natal.
“Kalau penuh di dalam, nanti kita atur jemaat di luar dengan tenda. Natal ini memang selalu spesial,” katanya.
Setelah rampung direnovasi, Gereja Blenduk kini kembali menjadi pusat aktivitas ibadah. Ongen pun bersyukur meski masih ada sedikit kekurangan teknis, jemaat sudah bisa beribadah dengan nyaman.
BACA JUGA: BBM dan LPG Aman Saat Nataru, Pertamina Perkuat Layanan SPBU Hingga Serambi MyPertamina
Tak hanya berfokus pada peribadatan, Gereja Blenduk juga menegaskan komitmen sosial dan toleransi. Pada momentum Natal, gereja turut menggelar aksi berbagi dengan membagikan bingkisan dan bantuan tunai kepada warga sekitar, termasuk petugas kebersihan dan masyarakat kurang mampu.
“Pesan Natal kami adalah setia dalam ibadah dan pelayanan, serta terus menjaga toleransi dan kerukunan. Kita bersyukur karena umat Nasrani di Indonesia bisa hidup rukun dengan semua pihak,” pungkas Ongen. (*)
Editor: Farah Nazila













