Berdasarkan indeks kerawanan pemilu, lanjut Nana, Jateng masuk dalam kategori rawan sedang. Namun, terdapat tujuh kabupaten/kota di yang masuk dalam kategori rawan tinggi, yakni Kota Semarang, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Kendal.
“Seperti Kapolda dan Pangdam sampaikan, bahwa ketika pemilu itu tidak ada daerah aman dan tenang. Semua ada rawannya. Rasa aman ini harus betul-betul dijaga untuk menjaga stabilitas Jawa Tengah,” kata Nana.
Nana menegaskan, pemetaan harus terus berjalan, termasuk mengawasi penyebaran berita hoaks selama tahapan Pemilu. Sebab, waktu kampanye pemilu kali ini hanya berjarak 75 hari, sehingga manuver dan aktivitas peserta kampanye akan sangat masif menurutnya.
Ungkap Pemilih dalam Pemilu di Jateng mayoritas milenial dan Gen Z
Ia juga menyinggung milenial dan Gen Z yang menjadi mayoritas pemilih dalam Pemilu 2024. Adapun menurutnya, sebanyak 28,34 persen atau sekitar 8 juta pemilih di Jateng merupakan kategori milenial yang lahir antara tahun 1965 hingga 1980.
Sementara Gen-Z yang lahir pada rentang tahun 1997 hingga 2007 sebanyak 20,83 persen atau sekitar 5 juta pemilih.
“Sampai saat ini DPT di Jawa Tengah dari jumlah penduduk sebesar 37 juta pemilih, DPT kita ada 28,3 juta pemilih, tetapi masih fluktuatif karena masih dapat bertambah atau berkurang meskipun dalam jumlah kecil,” jelas Nana. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi