SEMARANG, beritajateng.tv – Oknum Anggota TNI Angkatan Darat (AD) di Semarang diduga melakukan penganiayaan kepada warga asal Surabaya. Penganiayaan ini terjadi di dekat Hotel Louise Kienne, Jalan Pemuda, Kota Semarang, Kamis 25 Juli 2024 dini hari.
Saat wartawan hubungi melalui sambungan WhatsApp pada Jumat 26 Juli 2024 malam, korban berinisial JW mengaku mengalami penganiayaan secara membabi buta saat ia tengah menyantap soto di depan hotel.
Mulanya, JW bersama istri dan sopirnya pergi ke Semarang dengan tujuan berziarah ke makam keluarga. Namun, nasib nahas justru menimpa JW.
Pada Kamis, 25 Juli 2024 sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, JW dan sopirnya memutuskan untuk menyantap soto di depan Hotel Louise Kienne Pemuda.
Saat ia menyantap soto bersama sopir dan pembeli lainnya, terjadi pertikaian antara dua kelompok.
Ia menuturkan, dua kelompok itu sama-sama mengendarai sepeda motor. JW mengungkap, dua orang masing-masing menumpangi kedua motor tersebut.
JW menengahi pertikaian
Lantaran pertikaian antar kelompok itu tak kunjung usai dan berujung baku hantam, JW, sopirnya, dan pembeli soto inisiatif untuk menengahi kedua belah pihak.
Terlebih, sebelumnya, salah satu orang menghampiri JW dan pembeli soto lainnya, mengadu jika tubuhnya berdarah karena penganiayaan tersebut.
Namun, pengendara motor lainnya tak terima atas sikap JW. Ia menyebut, pengendara itu membawa motor tanpa plat nomor depan maupun belakang.
Bahkan, tutur JW, saat ia bertanya lebih lanjut, oknum itu menyerukan dengan lantang bahwa ia adalah anggota.
“Dia jawab ‘saya anggota, saya anggota’. Saya balas, ‘kalau kamu anggota, kita ini masyarakat, tolong lah di ayomi’. Singkat cerita dia terus menelepon teman-temannya,” ungkap JW.
Penganiayaan
Selang 15 menit usai oknum Anggota TNI AD itu menelpon, JW menyebut teman-teman oknum itu langsung datang lalu mengeroyok JW, sopirnya, dan pembeli soto lain secara brutal.
JW mengaku, pengeroyokan terjadi hampir 30 menit. Bahkan, katanya, kepala JW pun masih diinjak-injak meski ia sudah tak sadarkan diri. Menurutnya, ia dan tiga orang lainnya juga dikeroyok sekitar 7 hingga 10 orang. JW menuturkan, beberapa di antaranya sedang mabuk.
“Saya diinjak kepalanya waktu saya sudah tidak sadarkan diri, untung saya gak mati,” paparnya.