Christian menambahkan, ‘In Flux’ juga dapat berarti sebagai semangat jiwa para pelukis. Yang mana, mereka selalu ingin menghasilkan karya yang segar.
Apalagi, saat ini pelukis atau seniman harus bisa beradaptasi mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya untuk melawan kemajuan teknologi.
“Semangat kebersamaan, kerja bareng dan berjejaring senantiasa harus digemakan karena saat ini pelukis tak hanya bersaing dengan sesama seniman tetapi juga teknologi Artificial Inteligence (AI),” kata Christian.
Ia berharap, para pelukis peserta pameran ‘In Flux’ dapat memiliki kualitas eksperimen tinggi. Artinya, jiwa seni mereka bisa terus mengalir untuk terus tumbuh dan berkembang.
“Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Ini merupakan tanggung jawab bersama pelukis Indonesia untuk menumbuhkembangkan dunia seni rupa,” tandas Christian. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi