Tanaman-tanaman tersebut terdiri dari beberapa bahan pangan utama yang masyarakat butuhkan untuk kehidupan sehari-hari.
Dalam konteks kultur Jawa, Karang Kitri merupakan sebuah upaya tata kala atas bahan pangan sejak pekarangan sampai dengan ke meja makan.
Selain itu, Karang Kitri sebagai bentuk penghormatan atas tanah air dan udara. Yaitu yang telah membangun jasad dengan ragam aneka bahan pangan yang tersimpan dalam tanaman dan tumbuhan.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti mengatakan, pihaknya memberikan dukungan penuh kepada 30 Perupa Kota Yogyakarta dan 10 Pengrajin Produk Kreatif Kota Yogyakarta. Mereka membuat karya saat FKY 2023 untuk menginspirasi masyarakat.
“Aspek hasil karya seni yang kami harapkan dapat membangkitkan kepedulian serta membangkitkan ide-ide strategi bagi masyarakat. Yaitu untuk menghadapi isu melalui sudut pandang kultural pada bidang bahan pangan,” ujarnya.
FKY 2023 dapat dukungan dana keistimewaan
Ia juga berharap Pameran Seni Yogyakarta dapat menjadi ruang ekspresi bagi Perupa dan Pengrajin Yogyakarta. Pameran Seni Rupa FKY 2023 oleh pihaknya mendapat dukungan dana keistimewaan.
Menurutnya, kolaborasi antara pihaknya dan para seniman berperan sebagai wadah para seniman untuk menyalurkan kreativitas, daya cipta serta daya pikir.
BACA JUGA: Festival Hadroh Jateng Gayeng 2023 Ajang Kreativitas Merawat Kesenian Peninggalan Walisongo
“Karya seni para seniman kami harapkan dapat menggambarkan dengan baik isu sosial dan bagaimana cara serta strategi dalam menghadapi isu terkait bahan pangan,” ujarnya.
Ia mengatakan, karya tersebut dapat menghadirkan kesadaran masyarakat atas isu sosial mengenai bahan pangan yang akhir-akhir ini sedang menjadi perbincangan. Informasi terkait Pameran Seni Rupa FKY 2023 dapat masyarakat simak pada https://instagram.com/dinaskebudayaankotajogja?igshid=MzRlODBiNWFlZA== (*)
Editor: Ricky Fitriyanto