SEMARANG, beritajateng.tv – Mengantisipasi lonjakan kebutuhan masyarakat pada perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Walikota Semarang Agustina Wilujeng turun melakukan inspeksi mendadak (sidak).
Ia menyusuri lorong-lorong Pasar Rasamala hingga rak-rak kebutuhan pokok di pasar modern Superindo untuk memastikan harga pangan tetap terkendali dan stok aman.
Bersama jajaran dinas terkait, Agustina mengecek satu per satu harga bahan pokok di lapak pedagang. Daging sapi, ayam, cabai, beras, bawang merah, bawang putih, hingga telur menjadi fokus pemantauan.
Dari hasil sidak tersebut, cabai merah menjadi komoditas yang paling mencolok mengalami kenaikan harga.
“Yang naik cukup terasa itu cabai merah. Tadi kami temukan perbedaan harga, ada yang Rp70 ribu per kilogram dan ada yang Rp60 ribu,” kata Agustina.
Menurutnya, perbedaan harga tersebut pengaruh dari rantai distribusi. Cabai dengan harga lebih tinggi rupanya berasal dari Pasar Johar, sementara cabai yang lebih murah di datangkan langsung dari wilayah Bandungan.
BACA JUGA: Hadapi Libur Nataru, Pemkot Semarang Fokus Transportasi, BBM, dan Cuaca Ekstrem
“Jarak antara produsen dan pasar sangat menentukan harga. Kalau pedagang bisa langsung membeli ke kebun atau petani, maka harga bisa di tekan,” ujarnya.
Agustina pun mendorong para pedagang untuk memperpendek rantai pasok agar lonjakan harga, khususnya menjelang hari besar keagamaan, dapat terkendali.
Dari temuan ini, Agustina mendorong pedagang untuk memperpendek rantai pasok dengan membeli langsung dari petani atau sentra produksi.
Selain cabai, Agustina juga membandingkan harga komoditas lain antara pasar tradisional dan pasar modern.
Harga ayam terpantau relatif stabil dengan selisih tipis sekitar Rp500 hingga Rp1.000 per kilogram. Untuk beras, pasar modern menawarkan harga lebih murah, meski dengan ketersediaan stok yang terbatas.
Perhatian khusus diarahkan pada komoditas telur. Agustina menilai ketersediaan telur cukup rawan karena perhitungan stok di tingkat daerah hanya mencukupi untuk dua hari.
“Telur ini riskan, kalau ada masalah suplai, dampaknya besar. Kita akan cari formula untuk memastikan pasokan dari peternak telur, khususnya yang ada di Kota Semarang,” tegasnya.













