SEMARANG, beritajateng.tv – Sepanjang tahun 2023, Kabupaten Pati menduduki peringkat pertama dengan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terbanyak di Jawa Tengah (Jateng). Kabupaten tersebut memiliki 463 kasus. Lalu, Kabupaten Boyolali di posisi kedua dengan 442 kasus dan Kabupaten Pekalongan dengan jumlah 404 kasus.
Sama seperti Kabupaten Pekalongan, Kota Semarang memiliki jumlah kasus DBD sebanyak 404. Kemudian Kabupaten Tegal dengan 401 kasus. Adapun lima kabupaten/kota itu menduduki posisi tertinggi jumlah kasus DBD di Jateng dalam kurun waktu 2023.
Sementara itu, data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah pada Selasa, 6 Februari 2024, Kabupaten Temanggung menjadi wilayah penyumbang kasus terendah DBD, dengan 17 jumlah kasus. Disusul Kabupaten Purworejo sebanyak 23 kasus, Kota Salatiga 28 kasus, Kabupaten Wonogiri 31 kasus, dan Kota Magelang 44 kasus.
BACA JUGA: Hujan Berseling Cuaca Panas Berpotensi Tingkatkan DBD, Dinas Kesehatan Jateng Beberkan Alasannya
Di sisi lain, korban meninggal dunia tertinggi akibat DBD sepanjang tahun 2023 adalah dari Kabupaten Kendal dengan jumlah kematian sebanyak 29 kasus. Tak luput Kota Semarang dengan jumlah kematian terbanyak kedua, sejumlah 16 kasus.
“Selain Kendal dan Kota Semarang, di Kabupaten Klaten juga kematiannya cukup tinggi, ada 14 kasus. Selanjutnya ada Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora yang sama-sama ada 12 kasus kematian,” ungkap Sub koor Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Menular, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Arvian Nevi.
Semarang masuk wilayah kasus tertinggi DBD
Menurut Arvian, penyebab dari tingginya kasus dan kematian akibat DBD salah satunya adalah pemukiman penduduk yang padat. Tak ayal, Kota Semarang pun masuk lima besar wilayah dengan kasus dan kematian tertinggi akibat DBD.
“Semakin padat manusia, nyamuk aedes aegypti ini punya harapan hidup besar untuk berkembang biak. Kalau di Kota Semarang itu kan banyak kos-kosan untuk pekerja, karena banyak pabrik juga,” tutur Arvian.
Arvian pun menceritakan kasus DBD yang pernah melejit di Kota Semarang saat tahun 2023 lalu. Adapun kasus itu terjadi di sekitar pembangunan tol di Kota Semarang.