Polisi bahkan juga menangkap pelajar yang menyandang disabilitas atau tuna rungu. D, ibu dari pelajar tersebut, mengaku mendapat kabar mengejutkan itu dari guru sang anak yang bersekolah di SLB Ketileng.
BACA JUGA: Antisipasi Demo Anarkis, Pemkot Semarang Batalkan Resepsi HUT RI di Balaikota dan Siagakan Personel
“Saya dapat kabar dari gurunya, gurunya telepon magrib, katanya anak saya ikut ketangkep, ikut demo,” ujar D.
D mengaku anaknya izin pamit untuk bermain pada Sabtu, 30 Agustus 2025 kemarin. Ia pun tahu jika anaknya ikut aksi demonstrasi.
“Tapi pamitnya ke saya untuk main, saya juga gak tahu. Terus gurunya dapat telepon pihak kepolisian, saya suruh nunggu kabar untuk penjemputan anaknya,” akunya.
Polda Jateng pastikan keamanan pelajar yang mereka amankan
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, mengaku pelajar yang pihaknya tangkap itu akan mendapat arahan. Hal itu Artanto ungkap saat menjumpai orang tua yang menunggu anaknya sejak pagi.
“Setelah kami beri arahan akan kami informasikan selanjutnya seperti apa terhadap anak-anak bapak-ibu sekalian,” ujar Artanto.
Berdasarkan info terkini, ratusan pelajar itu akan polisi bebaskan pada 15.30 WIB nanti. Artanto pun menjamin keselamatan ratusan pelajar yang polisi tahan.
“Baru nanti 15.30 kami kumpul, lalu nanti kami arahkan masing-masing, kami siapkan kursi, akan kami berikan arahan. Anak bapak-ibu ada di dalam sana, kami fasilitasi makan-minum sampai ke WC pun kami fasilitasi, gak kami apa-apain kok,” pungkas Artanto. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi