Sedangkan untuk kelas offline, pengajar dihadirkan berasal dari Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” punya Kementerian Kominfo, yang unggul di bidang sarana dan penyiaran.
“Program pelatihan lainnya yang termasuk ditunaikan di Kota Semarang adalah Digital Entrepreneurship Academy (DEA) Pengelolaan Keuangan Digital,” ujarnya.
Menurutnya, program DEA yang ditargetkan untuk
pelaku UMKM dan bisnis rintisan ini ditunaikan di Hotel Grasia, tanggal 3-4 November 2021.
“Sebanyak 100 pebisnis berasal dari Kota Semarang dan sekitarnya bakal mendapat ilmu pencatatan keuangan berasal dari pengajar Perguruan Tinggi Unggulan. Selain itu peserta termasuk bakal dikenalkan bersama dengan aplikasi pencatatan keuangan oleh Mantri berasal dari Bank Rakyat Indonesia (BRI),” terang Zulkurnaen lagi.
Sementara itu, Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo Hary Budiarto, yang ada secara online mengatakan, transformasi digital menumbuhkan banyak sekali perubahan-perubahan, termasuk di bidang media
dan keuangan.
“Kementerian Kominfo sebagai punggawa transformasi digital di Indonesia benar-benar fokus untuk sanggup mengembangkan talenta-talenta digital di Indonesia, khususnya Kota Semarang,” ujar Hary Budiarto.
Menurut Harry, bakal ada kesempatan Kerjasama penyelenggaraan pelatihan digital bersama dengan kuota sebanyak 10.000 untuk Kabupaten/Kota dan 20.000 untuk tingkat Provinsi di tahun 2022. Tawaran Kerjasama ini termasuk diberikan untuk Kota Semarang.
“Saya rasa ini relevan bersama dengan perkembangan Kota Semarang sebagai peraih penghargaan Smart City berasal dari ISNA tahun 2020 untuk kota Smart Living. Seluruh elemen masyarakat dan pemerintah dikehendaki sanggup menolong program 10.000 talenta digital di Kota Semarang,” harapnya.
Harry Budiarto menambahkan, kolaborasi jadi kunci utama keberhasilan mewujudkan generasi-generasi digital di Indonesia.
“Kami ingin pemerintah, masyarakat dan teman sarana sanggup turut dan juga menyukseskan program ini, untuk Indonesia yang tambah digital tambah maju,” pungkas Harry Budiarto. (Ak/El)