Pihaknya akan mengikuti jadwal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengingat revitalisasi Kampung Melayu dan Pecinan dikerjakan oleh pemerintah pusat.
“Kota Lama ada tiga bagian. Little Netherland, Kampung melayu, dan Pecinan. Yang little Netherland sudah berjalan sekitar 70 persen. Setelah ini, kami mengikuti dari PUPR mau ke Pecinan atau Kampung Melayu. Kalau tidak salah dari informasinya Kampung Melayu dulu,” jelasnya.
Sementara, Kepala Diskominfo Kota Semarang, Soenarto mengatakan, proyek ducting di Kota Semarang masih terus berproses dengan upaya bergerak bersama antara Pemerintah Kota Semarang bersama APJII dan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL). Karena Kota Lama menjadi pusat wisata, pengerjaan dilakukan mulai pukul 22.00 – 04.00 WIB. Di luar waktu tersebut, kondisi harus bersih dan bisa dilalui transportasi kembali.
Rencananya, sistem ducting akan dikembangkan ke Kampung Melayu dan Pecinan. Pembangunan sistem ducting di dua kawasan tersebut dilakukan secara simultan sekaligus infrastrukturnya.
Sistem ducting di kawasan Kota Lama ini, sambung dia, untuk mendukung estetika kota. Terlebih, Kota Lama meripakan destinasi wisata yang tingkat kunjungannya semakin meningkat. Diharapkan, dengan penataan kabel yang lebih baik akan semakin menarik untuk dikunjungi.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, upaya pembebasan kabel di udara tidak hanya direncanakan di kawasan Kota Lama Semarang saja. Penanaman kabel melalui jalur ducting akan menyentuh kawasan segitiga emas di Kota Semarang.
“Ini karena dengan banyaknya masukan yang diberikan masyarakat. Serta untuk memanfaatkan momentum peningkatan kunjungan wisata, kawasan Kota Lama kemudian secara khusus menjadi titik awal pengerjaan proyek. (Ak/El)