Semarang, 19/7 (BeritaJateng.tv) – Kasus Demam Berdarah (DB) di Kota Semarang akhir-akhir mulai meningkat. Hal tersebut disampaikan Plh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Widoyono, Selasa (19/7/2022).
Menurutnya, kasus Demam Berdarah (DB) sampai minggu ke-28 atau 15 Juli 2022, tercatat ada 536 penderita DB dan sebanyak 23 meninggal dunia.
“Kasus DB sekarang mulai meningkat sebenarnya di saat musim kemarau, namun masih turun hujan, sehingga hal ini kemungkinan mempengaruhi berkembangnya jentik nyamuk sumber DB. Terutama, di daerah yang masih ada genangan airnya. Padahal kan sudah masuk musim kemarau, tapi Mei-Juli ini masih turun hujan. Kemungkinan masih ada genangan dan ada jentik nyamuk aedes aegypti,” terangnya.
Bahkan, kata Widoyono, kasus tahun ini terbilang cukup tinggi, dengan Incidence Rate (IR) sebesar 32,09. “Artinya, angka DB itu warning atau cukup tinggi. Angka DB, biasanya kita di bawah 25, 20 dan 10 itu rendah. Tapi IR sekarang sudah di atas 20 sehingga harus hati-hati,” ujarnya.
Sedangkan daerah yang tertinggi kasus DB di Kecamatan Tugu, Kecamatan Banyumanik, dan Ngaliyan. “Kelurahan tertinggi di Terboyo Kulon, Polaman, Karangkidul,” imbuhnya.
Suatu daerah kasus DB tinggi, karena faktor lingkungan dan iklim. “Karena di satu tempat masih terdapat genangan air, ada jentik nyaman. Air hujan kadang masih terjadi dan masuk di dalam pot bunga, ban bekas dan selokan,” katanya.