Sehingga, Suharnomo menegaskan pihaknya berjanji akan melakukan perbaikan-perbaikan secara menyeluruh. Misalnya, terkait jam kerja dan shift.
“Jadi bagaimana pengaturan-pengaturan istirahat harus tepat, kemudian shift, ganti waktu, dan semuanya itu sudah detail banget,” bebernya.
BACA JUGA: Sebut 70 Korban Perundungan PPDS Sudah Lapor, Kemenkes: Sudah Siapkan Bukti ke Polisi
Selain itu, Suharnomo menyadari dokter spesialis anestesi merupakan kebutuhan yang mendasar dan merupakan kompetensi ekspertis di rumah sakit. Mengingat, operasi pasti membutuhkan anestesi.
Oleh karenanya, setelah kasus ini, Undip berencana menjalin kerja sama dengan beberapa rumah sakit satelit lainnya. Nantinya, kata Suharnomo, mahasiswa PPDS Anestesi tidak hanya menjalani pendidikan di RSUP dr. Kariadi saja.
“Tidak semuanya harus numpuknya di Kariadi. Kami bisa sebarkan di rumah sakit-rumah sakit yang lainnya, yang sama-sama membutuhkan, mutualisme,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi