“Kami sudah putuskan dengan semangat itu. Kami sudah tidak impor lagi besok nih, bukan tahun depan. Tahun 2025 mulai berlaku tidak impor beras dan tidak impor gula untuk konsumsi, ya. Tidak impor jagung untuk pakan ternak, tidak impor garam,” tegas Zulhas.
Oleh sebabnya, Zulhas mengajak pengusaha yang bergerak di bidang pangan tersebut untuk berlomba-lomba dalam memasarkan produknya.
Tak lagi impor pangan, Zulhas sebut Pemerintah buka lahan baru hingga 3 juta hektare untuk dorong swasembada pangan
Untuk mendukung swasembada pangan, Zulhas menyebut pemerintah akan melakukan pembukaan lahan, namun bukan di Jawa Tengah.
“Kami akan buka sawah di Merauke 2 juta hektare, perkebunan tebu 1 juta hektare. Berarti hampir 3 juta hektare, itu nanti perlu waktu lebih lama 5, 6, hingga 7 tahun,” tegas dia.
BACA JUGA: Produksi Beras di Jateng Alami Penurunan Selama Tiga Tahun Berturut-turut, Apa Alasannya?
Selain pembukaan lahan baru, optimalisasi lahan menjadi opsi lainnya untuk mendorong swasembada beras di Indonesia.
“Optimalisasi itu pupuk, irigasi, penyuluh, dan membeli dengan harga bagus. Jateng termasuk yang optimalisasi, bukan buka lahan baru,” pungkas Zulhas. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi
Respon (1)