SEMARANG, beritajateng.tv – Penanganan selepas bencana longsor di Dusun Situkung, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, memasuki hari ke-16 sejak kejadian pada 16 November 2025 lalu.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara menegaskan percepatan pembangunan hunian sementara (huntara) menjadi prioritas utama agar pengungsi tidak terlalu lama berada di tenda pengungsian.
Wakil Bupati Banjarnegara, Wakhid Jumali, menjelaskan, sebelumnya operasi SAR telah diperpanjang selama tujuh hari dan tambah tiga hari lagi. Sementara status tanggap darurat ditetapkan selama 14 hari.
“Kemarin kami sudah perpanjangan untuk operasi SAR 7 hari, lalu kami tambah 3 hari. Kemudian untuk tanggap darurat kami 14 hari,” ujar Wakhid saat beritajateng.tv temui di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Senin, 1 Desember 2025.
BACA JUGA: Jelang Puncak Musim Hujan, BPBD Blora Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana: Waspada Banjir-Longsor
Wakhid menyebut penataan lahan untuk pembangunan huntara dari BNPB sudah berjalan. Asesmen terhadap warga terdampak longsor yang akan direlokasi juga telah dilakukan.
“Lahan juga sudah penataan. Tentu kami sekarang proses pembangunan untuk hunian sementara dari BNPB, proses lahan sudah kami siapkan, asesmen juga sudah dilakukan kepada pengungsi yang siap direlokasi,” ujar dia.
Menurut keterangan Wakhid, tahap awal akan pihaknya siapkan 50 unit huntara untuk warga yang rumahnya tertimbun longsor.
“Prioritas kami nanti 50 rumah untuk pengungsi yang khususnya rumahnya memang sudah tertimbun longsoran,” tambahnya.
Pemkab Banjarnegara siapkan lahan relokasi korban longsor, satu titik capai 3 hektare
Wakhid memastikan lokasi pembangunan huntara telah tersedia. Ia menyebut Pemkab Banjarnegara bekerja sama dengan pemerintah desa. Adapun lokasi huntara masih berada di Desa Pandanarum, dekat area lapangan.
“Sudah ada ya [lahan relokasi], kami siapkan. Kami pemerintah daerah menyiapkan lahan yang kerja sama dengan pemerintahan desa,” jelasnya.
Ia menambahkan, Badan Geologi juga telah melakukan survei untuk memastikan keamanan lahan tersebut. “Kemarin juga Badan Geologi sudah survei untuk keamanan lahan tersebut,” sambungnya.
Untuk luasan lahan relokasi, Wakhid menyebut salah satu titik mencapai sekitar 3 hektare. Jika kurang, kata dia, pemerintah daerah sudah menyiapkan lahan tambahan.













