“Satu lahan ada yang 3 hektar, tapi sekiranya kemarin hitungan pasti saya kurang tahu. Tapi kalau ada kekurangan juga sudah kami siapkan lahan tambahannya,” ujarnya.
BACA JUGA: Hari Terakhir Operasi SAR Longsor Banjarnegara: Pencarian 16 Korban Fokus di Sektor C
Berdasarkan keterangannya, jumlah pengungsi longsor di Pandanarum tercatat 1.019 orang, terdiri dari 205 kepala keluarga (KK) yang diproyeksikan seluruhnya akan mendapatkan hunian.
“Kalau pengungsi kami kan ada 1.019, cuma untuk KK kami ada 205. Semua kami siapkan [huntara],” kata Wakhid.
Lebih lanjut, Wakhid memastikan akses jalan menuju area huntara sudah siap. Pembangunan akan BNPB lakukan dengan estimasi awal 10 unit per minggunya bila ada lima tim diterjunkan.
“Lahan sudah, jalan akses untuk perumahan sudah kami siapkan. Pembangunan huntara ini kan dari BNPB. Estimasinya, kalau satu tim bisa dua (huntara), berarti kalau lima tim mungkin sekitar 10-an. Mudah-mudahan bisa lancar 10 per minggunya,” lanjutnya.
Ia menegaskan perlunya percepatan pengerjaan huntara karena pengungsi tidak bisa terlalu lama tinggal di tenda. Untuk hunian tetap (huntap), Pemkab Banjarnegara menargetkan pengerjaan mulai awal tahun 2026.
“Kasihan kan kalau mereka terus-terusan di pengungsian, huntara harus siap lah. Nanti awal tahun kami fokus untuk pembangunan hunian tetap,” terangnya.
Pemkab Banjarnegara ajukan relaksasi kredit tani ke OJK imbas rusaknya lahan milik warga
Selain meluluh lantakkan hunian, longsor juga merusak lahan pertanian warga. Pemkab Banjarnegara pun telah mendata seluruh kerusakan dan akan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk relaksasi kredit bagi petani yang terdampak.
“Semua didata, semuanya ada datanya. Nanti dari OJK kami minta untuk relaksasi atau penghentian kreditnya,” terang Wakhid.
Wakhid menyebut relaksasi kredit penting untuk diberikan lantaran warganya kehilangan sumber pendapatan. Tak hanya itu, Pemkab juga menyiapkan bantuan pemulihan ekonomi, termasuk bantuan ternak untuk warga yang kehilangan mata pencaharian.
“Otomatis kan karena enggak punya pendapatan dan seterusnya. Intinya enggak ngangsur dululah. Termasuk untuk bagaimana nanti mereka bisa pulih kembali secara ekonominya. Kami dampingi betul,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi













