“Karena dengan adanya tour heritage ini akan mengembangkan kawasan di sekitarnya. Ini bisa jadi potensi telling stroy perkeretaapian jaman dahulu,” tuturnya.
Heritage Tour peserta JKPI
Sementara itu, Wisnu Pramudyo selaku Kepala Daop (Daerah Operasi) 4 Semarang mendorong jalur kereta api yang di lalui heritage tour tersebut menjadi tujuan wisata.
Wisnu juga menceritakan mengenai Indonesia selalu menjadi yang pertama terkait perkembangan kereta api khususnya dikawasan Asia Tenggara.
“Harapannya menjadi tujuan wisata, khususnya kota Semarang karena menjadi tempatnya JKPI (lokasi Rakernas X JKPI). Otomatis kami dari kereta api tentunya mendorong agar kota semarang menjadi tujuan wisata. Dulu di bangun 10 agustus 1867, se-asia tenggara juga nomor satu, nomor dua se-asia. Tahun 2023 mudah-mudahan akan di resmikan kereta cepat di asia tenggara, jadi momen masa lalu dan masa depan,” ucapnya.
Kereta api di Indonesia sendiri pertama kali dioprasikan dengan rute Semarang-Tanggung pada, 10 Agustus 1867.
Setelah sukses pembanguan dengan rute yang jaraknya mencapai 25 KM tersebut. Kemudian berlanjut pembanguan rel kereta api dari Tanggung sampai Kedungjati dengan jarak 9 KM. Tidak berhenti sampai di situ, pembangunan rel kereta api berlanjut sampai dengan Solo setelah itu Ambarawa.
Lebih lanjut, ia berharap pemerintah kota/kabupaten yang di lewati rel kereta api bersejarah sampai dengan Ambarawa tersebut dapat mendukung PT KAI.
Utamanya dalam upaya menghidupkan kembali sejarah perekeretaapian di Indonesia. Ia juga ingin pemerintah pusat dapat mengambil peran dalam membuat sejarah tertua tentang perkeretapaian di Indonesia ini menjadi tujuan wisata heritage.
“Kami sudah koordinasi dan MOU juga dengan kota Semarang. Terkait dengan perjalanan wisata nanti ada dari kota Semarang menuju Kedungjati dan Ambarawa. Kalau ada dukungan dari pemerintah daerah dan dari pemerintah pusat terkait dengan jalur menunju Ambarawa, sangat bagus untuk tujuan wisata,” pungkasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah