Scroll Untuk Baca Artikel
JatengKesehatan

Pemkot Integrasikan Rumah Pelita dengan Rumah Sigap Atasi Stunting di Semarang

×

Pemkot Integrasikan Rumah Pelita dengan Rumah Sigap Atasi Stunting di Semarang

Sebarkan artikel ini
Rumah Sigap
Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengunjungi Rumah Sigap (Siapkan Generasi Anak Berprestasi) di Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Selasa 8 Agustus 2023. (Ellya/beritajateng.tv)

Program baru ini nantinya akan melibatkan organisasi kepemudaan seperti GenRe (Generasi Berencana), Forum Anak, Karang Taruna, Forum OSIS dan lain sebagainya.

“Tanggal 17 Agustus nanti, Pemerintah Kota Semarang akan melakukan launching. Namanya Melon Mas singkatan dari Milenial Gotong Royong Atasi Stunting. Jadi itu kolaborasi kami mengajak milenial, karena milenial ini akan juga bisa membantu memberi penjelasan kepada teman-temannya. Ini nanti bisa menjadi contoh, bagaimana anak milenial mendorong upaya penurunan stunting,” ujarnya.

Mbak Ita berharap dengan adanya Rumah Pelita dan Rumah Sigap ini nantinya dapat menurunkan kasus stunting, termasuk juga dalam upaya pencegahan terjadinya kasus stunting baru.

Target dari Pemerintah Kota Semarang sendiri mengenai masalah stunting di Kota Semarang adalah nol kasus stunting pada tahun 2024.

“Semoga dengan adanya integrasi ini dapat menurunkan dan juga mencegah, baik ibu anemia maupun anak-anak yang resiko stunting,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Departemen Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini Tanoto Foundation, Eddy Henry mengapresiasi inovasi Pemerintah Kota Semarang dengan membuat Rumah Pelita.

Ia juga mengungkapkan akan mendampingi program integrasi antara Rumah Pelita dengan Rumah Sigap selama 3 tahun ke depan. Lebih lanjut, pihaknya juga akan melakukan studi perihal dampak dari program yang sudah terlaksana ini.

“Ini adalah kombinasi yang sangat tepat sekali, perlu kita garis bawahi ini adalah pertama kali yang kita saksikan di Indonesia. Ini adalah inovasi yang luar biasa dari Pemerintah Kota Semarang. Kami akan dampingi terus minimum selama 3 tahun dan kita akan lakukan studi mengenai dampaknya,” pungkas Eddy. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan