Selanjutnya, Ia menghimbau dan mengajak perempuan-perempuan yang mengalami KDRT agar tidak takut melaporkan kejadian yang di alami kepada pihak kepolisian.
Pendampingan Korban KDRT Sendangguwo Semarang
Walikota perempuan pertama di kota Semarang tersebut kembali menegaskan bahwa dirinya akan terus bersama dengan perempuan-perempuan yang mengalami KDRT.
“Kami juga minta kepada para perempuan, agar bisa menyuarakan kalau terjadi KDRT laporkan. Kita ada di belakang ibu-ibu semua, para perempuan. Sehingga tidak ada kembali seperti ini, karena kalau terjadi kasihan anak-anak yang di tinggalkan, kasihan keluarganya. Harapannya tidak akan terjadi lagi penganiayaan,” tandasnya.
Menurut kesaksian tetangga, pasangan suami istri tersebut memang berulang kali ribut dan kedapatan adu mulut.
Korban yang juga merupakan istri pelaku tersebut meninggal dunia dengan sejumlah luka lebam di bagian kepala dan badan.
Sebelum kejadian tersebut, banyak masyarakat yang menyarankan agar korban melaporkan suaminya karena sudah melakukan KDRT. Tetapi korban terus menolak karena mendapat ancaman dari suaminya. (*)
Editor: Elly Amaliyah