Berbagai upaya dari Pemkot terus dilakukan salah satunya dengan mengandalkan mobil laboratorium milik Dinas Ketahanan Pangan untuk mendatangi lokasi-lokasi pasar dan langsung mengambil sampel makanan agar bisa dicek kandungannya. Harapannya, makanan yang tidak layak dikonsumsi oleh masyarakat bisa diminimalisir.
“Sikap tegas kita akan berdasar pada peraturan perundangan seperti izin PIRT nya dicabut jika terbukti memproduksi makanan yang mengandung bahan berbahaya,” tuturnya.
Sementara untuk pemantauan harga dan stok bahan pangan, Iswar yang juga selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mengaku saat ini belum ada gejolak harga yang berarti dipasaran. Ia bersama TPID terus melakukan pemantauan harga dan meminta laporan dari kepala pasar terkait dengan harga dan stok kebutuhan pangan terutama selama ramadhan.
“Satgas pangan dan satgas inflasi masih jalan terus mengikuti harga di pasaran. Saat ini yang ada kenaikan yakni beras yang HET nya naik jadi Rp 11 ribu lebih. Tapi bahan lainnya masih aman,” pungkasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah