Scroll Untuk Baca Artikel
EkbisJateng

Pemkot Semarang Dukung Pengusaha Olah dan Ekspor Porang ke Luar Negeri

×

Pemkot Semarang Dukung Pengusaha Olah dan Ekspor Porang ke Luar Negeri

Sebarkan artikel ini
Ekspor Porang
Walikota Semarang meninjau pabrik produksi olahan porang dan mendukung pengusaha mengolah dan ekspor porang ke luar negeri. (Ellya/beritajateng.tv)

Banyak manfaat Porang yakni sebagai bahan baku tepung, pemurnian air, kosmetik, lem dan jelly, yang telah di ekspor ke berbagai negara dalam beberapa tahun terakhir.

Ekspor porang ke China

Melihat peluang tersebut, CV Tri Mitra Agro (TMA) yang pabriknya ada di Kawasan Industri Candi Semarang melakukan ekspor porang ke luar negeri.

Kali ini, tujuan ekspor porang yakni China. Pihaknya mengekspor sebanyak 50 ton serpih porang kering atau konjac chips.

Owner CV Tri Mitra Agro (TMA), Wirawan Trihadmoko mengatakan, pihaknya mengirim produk konjac chips ke China karena banyaknya permintaan pembeli di China.

“Porang ini nantinya akan kami kirim dalam bentuk chips, ke depan kita tidak terpaku kesitu saja, perusahaan kami akan meningkatkan hasil produk olahan porang lain,” ujarnya.

Ia menambahkan, bahan utama dari produknya di ambil dari berbagai Wilayah di Jawa Tengah. Sehingga bahan pokok bisa mencukupi untuk produksinya.

“Untuk saat ini kuota sangat banyak untuk di ekspor. Untuk bahan kami mengambil dari wilayah Jateng, dari Kabupaten Semarang, Pekalongan, Kendal, Batang. Kami sudah tercukupi untuk bahan pokoknya,” imbuhnya.

Mendukung hal itu. Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Kota Semarang, Toerhadi Noerachman mengatakan, balai karantina akan terus mengawal peningkatan program ekspor.

“Fokus kami dipetani untuk meningkatkan kualitas bahan untuk di ekspor, khususnya untuk produk-produk segar. Untuk bisa sampai ke eksportir dan memenuhi persyararatan karantina. Kalau tanpa proses karantina dan tidak sesuai dengan persyaratan maka pasti akan terjadi penolakan,” terangnya.

Toerhadi mengatakan, di Jawa Tengah produk ekspor tertinggi masih produk kehutanan, dan produk holtikultular, seperti edamame, okra dan umbi-umbian yang mulai bergeliat.

“Peningkatan dari tahun sebelumnya, tahun 2023 awal ini mencapai 50 persen lebih, dan untuk kehutanan mengalami penurunan,” pungkasnya.

Pihaknya akan terus mendorong para pengusaha untuk melakukan ekspor dan mengawasi serta mengarahkan langsung eksportir agar proses ekspor berjalan sesuai harapan. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan