SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memastikan penanganan banjir di wilayah Kaligawe, Kota Semarang, dan Sayung, Demak menjadi prioritas utama.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, sejak 21 Oktober 2025, curah hujan dengan intensitas tinggi terjadi hampir di seluruh wilayah provinsi, namun dua kawasan tersebut menjadi fokus utama lantaran paling terdampak banjir.
Luthfi menyebut, kawasan Kaligawe dan Sayung merupakan daerah cekungan yang rawan banjir. Hal itu ia ungkap usai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) di Ruang Rapat Gubernur, Kota Semarang, Rabu, 29 Oktober 2025 sore.
“Kita akan melakukan eksekusi meskipun action plan-nya sudah kita lakukan terkait dengan penanganan banjir. Terhitung mulai tanggal 21 kemarin memang di seluruh Jawa Tengah intensitas hujan sangat tinggi. Tetapi yang menjadi prioritas kita adalah Kaligawe dan Polytron,” ujar Luthfi.
BACA JUGA: Genuksari Kebanjiran, Mohammad Saleh Datangi Warga dan Bagikan Sembako
Ia memastikan, Pemprov Jawa Tengah bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menyiapkan langkah teknis berupa pengoperasian 38 unit pompa serta normalisasi sungai di wilayah terdampak.
“Kita sudah diskusi dengan kementerian, Pak Dirjen Air sudah datang dengan beberapa kepala balai, di mana eksekusinya sudah kita lakukan. Sebanyak 38 pompa sudah kita operasionalkan,” jelasnya.
Luthfi menambahkan, pihaknya bersama Kementerian PU juga akan mempercepat pelebaran dan pendalaman kolam retensi Terboyo agar bisa menampung lebih banyak debit air dari wilayah Kaligawe.
“Besok kita lakukan pengecekan terkait sodetan, bagaimana kolam retensi Terboyo akan kita ukur, kita perlebar, kalau perlu kita perdalam sehingga fluktuasi air di wilayah Kaligawe bisa masuk ke kolam retensi itu sendiri,” imbuhnya.
Ia menegaskan, pendalaman kolam retensi menjadi langkah penting untuk mencegah banjir berulang di kawasan yang selama ini menjadi langganan genangan air tersebut.
“Kolam retensi Terboyo harus lebih dalam daripada akses penampungan karena memang kewajiban dari kementerian itu yang kita andalkan. Kalau tidak kita perdalam. Apalagi untuk menampung curah hujan di wilayah Kaligawe, ini nanti akan terulang dan terulang kembali,” pungkas dia.
Kementerian PU sebut efisiensi pompa lama hanya 50 persen
Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU, Dwi Purwantoro, menyatakan pihaknya akan menambah lima unit pompa berkapasitas besar untuk mempercepat penanganan banjir di wilayah Sayung dan sekitarnya.













