“Kan itu anggotanya anak-anak muda, kalau ada kesalah pahaman sedikit saja sering menimbulkan reaksi emosional. Nah, maka memang pembinaan terus saja kita lakukan denngan bersama-sama aparat penegak hukum, polisi, TNI/Polri,” jelasnya.
Bahkan, kata dia, konflik antar ormas itu tercipta lantaran anak-anak muda yang ia sebut kelebihan energi.
“Merekini kan termasuk pemuda-pemuda yang mungkin kelebihan energi atau gimana ya, energinya itu berlebih jadi memang harus banyak mendapatkan kegiatan-kegiatan,” pungkas dia.
Pemuda Pancasila Blora beberkan alasan tolak GRIB
Sebelumnya, Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Munaji mengatakan pihaknya tidak suka adanya GRIB di Kabupaten Blora.
“Perlu diingat yang saya sampaikan, bahwa Pemuda Pancasila dan masyarakat tidak suka hadirnya GRIB di Blora. Kalau ada pasti akan berurusan dengan kita,” ujar Munaji, pada Senin, 13 Januari 2025.
Ormas Pemuda Pancasila membawa sekitar 70 anggota. Mereka menggeruduk kantor GRIB Jaya yang berada di wilayah Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.
BACA JUGA: Pasca Bentrok Pemuda Pancasila dan GRIB, Bupati Blora Gelar Konferensi Pers dan Damaikan Ormas
Munaji menilai, keberadaan ormas GRIB Jaya masih ilegal. Dia mengatakan bahwa banyak anggota GRIB Jaya meresahkan masyarakat.
“Kalau mau kepengin jadi organisasi di Blora, ijin legalitas harus dipenuhi dulu. Jangan menjadi preman atau bangsat seperti itu. Itu saya sampaikan. Ini Blora bukan Timor Timur. Kalau menjadi organisasi tolong kepentingan masyarakat diutamakan, jangan kepentingan perut sendiri,” ujarnya.
Munaji menegaskan, ia menolak adanya GRIB Jaya di Blora. Dia juga mengancam kalau ada GRIB Jaya akan berurusan dengan ormas Pemuda Pancasila. (*)
Editor: Farah Nazila