Adi menganggap keberadaan pekerja seks di sekitar wilayah proyek IKN sebagai ancaman serius terhadap citra ibu kota baru tersebut.
“Kalau ini tak dibereskan, satu titik noda bisa merusak seluruh bangunan besar bernama IKN,” tegasnya.
Menurut Adi, publik saat ini lebih cepat menangkap berita negatif ketimbang kemajuan pembangunan di IKN.
BACA JUGA: Satpol PP Kota Semarang Razia PSK, Satu Terciduk Tanpa Busana Tengah Berkencan
“Waktu CPNS datang dan mulai tinggal di rusun, sepi pemberitaan. Tapi ketika ada prostitusi, semua langsung heboh,” sindirnya.
Ia mendesak otoritas IKN dan Pemkab Penajam Paser Utara segera menindak tegas praktik menyimpang ini.
BACA JUGA: Siap Berubah, Warga Tegalpanas Tak Keberatan Lepas Citra Negatif “Tempat Prostitusi”
“IKN tak boleh gagal jadi simbol pemerataan pembangunan hanya karena membiarkan hal-hal semacam ini,” tandas Adi.
Lebih lanjut, Adi berharap semua pihak serius menjaga ekosistem sosial di IKN. “Jangan sampai rakyat kehilangan harapan hanya karena negara lalai mengurus urusan-urusan mendasar,” tandasnya. (*)