“Yang membedakan, ikan koi dari Jepang rata-rata genetiknya terjaga, size maksimal bisa 80 cm bahkan 1 meter, kalau lokal maksimal 60 cm. Selain itu ikan koi lokal semakin tua warnanya bisa pudar dan perutnya nggak bagus,” jelas Mahdi soal perbedaan ikan koi impor dan lokal.
Hobi Ikan Koi Bertambah Marak saat Pandemi
Saat pandemi beberapa tahun lalu, beberapa hobi menjadi primadona masyarakat dalam mengisi waktu selama pembatasan aktivitas di luar rumah. Salah satu hobi yang ngetren saat itu adalah memelihara ikan koi.
Mahdi sendiri mengungkapkan bahwa selama awal pandemi, permintaan koi meningkat drastis.
“Waktu pandemi kemarin penjualannya cepet banget, apalagi di tiga bulan pertama PPKM itu ramai banget. Bahkan pernah diborong semua satu kolam fiber, sekitar 110 ekor ikan koi” ungkapnya.
BACA JUGA: Seni Merawat Tanaman dalam Air, Ini Perbedaan Aquascape, Paludarium, dan Terarium
Selain jumlah peminat ikan koi yang meningkat, Mahdi juga mengungkapkan menjamurnya penjual ikan koi setelah pandemi. Meski begitu, Mahdi tak mempermasalahkan hal tersebut.
“Kalau penjualan menurut saya tetap stabil sih, walau penjual ada banyak tapi orang itu udah tau kalau saya mengutamakan kualitas. Mau saya dibilang mahal silahkan tapi ada kualitas,” ujarnya.
Dalam menjalankan bisnis Lesanpura Koi, Mahdi menyediakan berbagai jenis ikan koi, baik lokal maupun impor. Mulai dari Kohaku, Sankai, Showa, dan lainnya. Total terdapat hampir 30 jenis ikan koi yang dijual oleh Mahdi.
“Harganya beda-beda, ada yang Rp 100 ribu dapet 3, Rp 300 ribu dapat 3, atau harga satuan mulai Rp 250 ribu, Rp 400 ribu, hingga Rp 2,5 juta, harganya tergantung pola,” imbuhnya. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto