Suatu ketika, Alin menemukan buku harian lama milik ibunya. Dari catatan itu, tersingkap kisah cinta pertama Wulan, pengorbanan di masa mudanya, hingga keputusan hidup yang menuntunnya pada keadaan sekarang.
Hal ini menimbulkan pertanyaan dalam diri Alin: “Jika ibu tidak menikah dengan ayah, apakah hidupnya akan lebih bahagia?”
Film ini tidak sekadar menyoroti drama keluarga, tetapi juga menghadirkan refleksi tentang komunikasi, luka batin yang diwariskan lintas generasi, serta peran besar seorang ibu dalam menjaga keteguhan keluarga.
BACA JUGA: Sedang Tayang di Bioskop! Begini Review Film Horor Berjudul Sukma
Dengan alur yang berganti antara masa kini dan masa lalu, film ini mengajak penonton untuk merenungkan makna pengorbanan serta menyadari bahwa setiap keputusan hidup selalu membawa konsekuensi.
Cerita yang disajikan bukan bertujuan menyalahkan sosok ayah, melainkan menghadirkan ruang bagi pemahaman, toleransi, dan dialog lintas generasi.
Hal inilah yang menjadikan Andaikan Ibu Tidak Menikah dengan Ayah terasa begitu relevan untuk ditonton oleh keluarga Indonesia. (*)