“Jumlah pengajar kita hanya 32 pendidik, di mana seharusnya 1 guru mengajar 5 orang siswa. Tetapi kenyataannya 1 guru mengajar 20 siswa sehingga berpengaruh pada tumbuh kembang anak,” ucapnya.
Meski kekurangan jumlah pengajar, pendidik di SLBN 1 Demak tetap konsisten dalam menjalankan kurikulum pendidikan. “Bagi kita pendidikan ABK kita utamakan di mana pembelajaran dengan kondisi siswa,” terang Sri Suprapti.
Dalam pagelaran kesenian yang berlangsung di halaman sekolah, dengan terampil dan penuh penghayatan ABK. Mampu mempertunjukkan kesenian daerah seperti Seni Barongan asli Kabupaten Demak.
Seperti halnya salah satu siswa, Geri Yovanasya kelas XII Tuna Rungu SLBN 1 Demak bersama guru pengajarnya Noni Istiqomah mengatakan jika ia merasa senang dengan adanya pentas seni.
Pertunjukannya di hari Disabilitas Internasional yang berlangsung di sekolahannya membuat ia bangga. Karena ia ikut serta tampil diatas panggung dalam drama kolosal.
“Ia senang sudah bisa tampil diatas panggung di drama kolosal,” pungkas Noni saat menerjemahkan dengan bahasa isyarat Geri Yovanasya. (*)