“Kebetulan sekolah kita bekerjasama dengan Apple, jadi ada juga permainan tradisional yang berbasis digital,” ujar Ayyub.
Kenalkan permainaan tradisional di Hari Sumpah Pemuda
Ayyub berharap, bermain permainan tradisional di Hari Sumpah Pemuda dapat mengajak generasi muda untuk mengenal kearifan lokal dengan cara yang lebih menyenangkan.
Apalagi, ia mengakui cukup sulit mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak yang sejak lahir sudah erat dengan teknologi.
“Awalnya susah untuk memperkenalkan ke anak SD karena mereka itu pertama kali lahir pun sudah ada gadget. Tapi lama-kelamaan mereka jadi tahu dan justru suka dengan permainan tradisional,” pungkas Ayyub.
BACA JUGA: Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Pj Gubernur Jateng Ajak Pemuda Mengembangkan Potensi Diri
Sementara itu, Humas SMA Hidayatullah sekaligus Wali Kelas 11, Nunung Kusumawati, mengungkapkan projek permainan tradisional ini merupakan bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Hal itu berawal dari keprihatinan melihat masyarakat yang mulai abai dengan permainan tradisional di era digitalisasi ini.
“Harapannya, anak-anak semakin cinta Indonesia melalui permainan tradisional. Yang kedua, mereka juga menjadi orang yang mengerti identitas diri sebagai warga Indonesia,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi