“Ada film yang baru pertama kali tayang di Semarang, yaitu Romansa di Balik Pagar Akal. Film itu menang film dokumenter pendek terbaik sepanjang tahun 2022 dalam Piala Maya 11,” ucapnya.
Selain pemutaran film, ada juga diskusi menarik dari para sutradara. Adapun Rifqi Asha Prawira berkesempatan hadir secara daring melalui Zoom meeting.
BACA JUGA: Ingin Angkat Wisata Kota Semarang, Mbak Agustin Ajak Masyarakat Bikin Film Layaknya Drakor
“Senang sekali film pendek kami Romansa si Balik Pagar Akal bisa tayang di Semarang. Semoga bisa memberikan perspektif berbeda tentang ODGJ; bahwa kita dan mereka itu sama,” imbuh Rifqi.
Sementara itu, acara ini berakhir dengan karaoke atau nyanyi bersama antara kru dan penonton yang hadir. Lagunya pun bukan lagu sembarangan. Melainkan, lagu permintaan dari penonton yang mampu memaknakan rasa kasih sayang dari sudut pandang mereka masing-masing.
“Harapan ke depan, karena kami biasanya muterin film indie, semoga film indie bisa lebih sampai ke penonton-penonton yang baru, dan penonton juga dapat tontonan baru yang lebih menarik,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi