Selain itu, ada juga bentuk dukungan lain berupa pengurangan pajak kendaraan bermotor, hingga fasilitas dari Kementerian Pendidikan Tinggi (Kemendikti) untuk membantu industri memperoleh kebutuhan teknologi dalam transformasi menuju green industry.
Green Market Access jadi tantangan global
Emmy menegaskan bahwa transformasi ke industri hijau bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Pasar global, khususnya Eropa, saat ini menerapkan standar ketat seperti European Union Deforestation Regulation (EUDR) dan Forest Stewardship Initiative (FSI).
“Permintaan pasar sekarang mewajibkan adanya sertifikasi hijau. Kalau kita tidak segera memenuhi itu, maka kita akan kehilangan potensi pasar yang nilainya mencapai 79,12 persen green market access. Jadi suka tidak suka, industri kita harus berubah,” tegasnya.
BACA JUGA: Kebijakan Tarif Trump, Peluang Ekspor Industri Furniture Jawa Tengah Masih Terbuka
Dengan dukungan fasilitas pemerintah, semangat alumni, serta peluang ekspor yang terbuka lebar, Emmy menilai industri furnitur Jawa Tengah punya peluang besar untuk melesat.
“Potensinya sudah ada, semangat pelaku industrinya luar biasa, fasilitas pemerintah juga hadir. Jadi, kita tunggu apa lagi? Industri furnitur Jawa Tengah harus segera maju,” pungkasnya.
KAPIKA Woodfest 2025 berlangsung mulai 3-5 Oktober 2025 di Marina Convention Center Semarang dengan menghadirkan 50 tenant, mulai dari UMKM, kontraktor interior, hingga eksportir furnitur. (*)
Editor: Muammar R. Qadafi