“Kalau sudah punya langganan supplier, bisa komunikasi dengan baik. Pembelian bahan baku dibayar setelah orderan cair,” ungkapnya.
Dia berharap Pemkab Semarang lebih intensif memberikan pendampingan bagi para pelaku UMKM. Sebab jumlah UMKM di Kabupaten Semarang ini cukup banyak. “Pendampingannya saya harapkan lebih merata karena Kabupaten Semarang ini cukup luas, terdiri dari 19 kecamatan,” jelasnya.
Kepala Diskumperindag Kabupaten Semarang Heru Cahyono mengatakan, jumlah UMKM di Kabupaten Semarang mencapai 84 ribu. Sebagian besar dari pelaku UMKM tersebut cukup terpukul dengan dampak pandemi Covid-19 lalu. Dia membenarkan sebagian besar UMKM di Kabupaten Semarang terdiri dari produk makanan dan kuliner. Diantaranya produk tahu bakso khas Kabupaten Semarang.
“Tahu bakso ini yang agak menasional. Ke depan kami akan tonjolkan kuliner khas lainnya yaitu gecok kambing yang di daerah lain tidak ada. Gecok nantinya akan dikemas dalam kemasan kaleng sehingga tahan lama dan bisa buat oleh-oleh,” ujarnya.
Heru menambahkan, UMKM di Kabupaten Semarang sebagian besar berskala kecil. Pihaknya juga secara rutin memberikan pelatihan ke para pelaku UMKM, Materi pelatihannya mulai pembuatan kemasan hingga pemasaran digital.
“Kita juga punya UMKM Center sebagai tempat belajar. Saat ini sudah sekitar 10 ribu UMKM bergabung ke toko online,” katanya. (adv)
editor: ricky fitriyanto