SEMARANG, beritajateng.tv – Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Semarang menggandeng Binawan Foundation untuk membuka pusat pelatihan tenaga kesehatan yang akan bekerja di luar negeri, terutama di kawasan Eropa.
Ini merupakan program Binawan International Career Center (BICC) sebagai upaya menyiapkan perawat profesional asal Indonesia.
Plt Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang, Dr. Sugiyanto, S.Pd., M.App.Sc, menjelaskan bahwa program ini bertujuan membekali lulusan keperawatan di Jawa Tengah. Agar mampu bersaing di negara-negara seperti Jerman, Swiss, Belanda dan Austria.
“Seluruh biaya pelatihan tanggung jawab penuh Binawan Foundation. Peserta mendapat beasiswa dan pelatihan bahasa sesuai negara tujuan, seperti sertifikasi bahasa Jerman level B2 bagi calon perawat yang akan bekerja di Jerman,” kata Sugiyanto, Rabu, 8 Oktober 2025.
BACA JUGA: KLB Keracunan MBG, Ahli Gizi Poltekkes Semarang Soroti Minimnya Tenaga Gizi untuk Pengawasan
Ia menambahkan, salah satu peserta bahkan mampu menyelesaikan pelatihan bahasa hanya dalam tujuh bulan dan segera berangkat ke Eropa setelah melengkapi administrasi.
Menurut Sugiyanto, minat perawat Indonesia untuk bekerja di Eropa terus meningkat. Karena itu, Poltekkes Semarang bersama Binawan Foundation akan melanjutkan program ini secara berkelanjutan.
“Kami ingin lulusan Poltekkes bisa bekerja sebagai tenaga profesional di luar negeri. Harapannya, mereka kembali ke Indonesia dengan pengalaman baru untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan,” ujarnya.
Persyaratan utama bagi peserta adalah lulusan keperawatan dan profesi ners, memiliki kemampuan bahasa, serta komitmen kuat untuk bekerja di luar negeri. Dukungan orang tua juga memiliki peran penting agar peserta dapat menyelesaikan program dengan baik.
“Banyak orang tua yang masih ragu melepas anaknya ke luar negeri. Karena itu, kami sering menghadirkan alumni dan orang tua yang anaknya sudah bekerja di luar negeri untuk berbagi pengalaman,” jelas Sugiyanto.
Selama pelatihan, peserta tinggal di asrama Poltekkes Kemenkes dan mendapat bimbingan tutor bersertifikat, termasuk native speaker dari Jerman.