Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

PPDS Anestesi Undip Dibuka Lagi, Pasang CCTV dan Ubah Jam Kerja Agar Tak Ada Bullying

×

PPDS Anestesi Undip Dibuka Lagi, Pasang CCTV dan Ubah Jam Kerja Agar Tak Ada Bullying

Sebarkan artikel ini
ppds anestesi undip
Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kementerian Kesehatan, Azhar Jaya (kiri) dan Rektor Undip Suharnomo (kanan) saat dijumpai di FK Undip, Kota Semarang, Selasa 20 Mei 2025. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

Namun, kata Azhar, angka 80 jam baginya optimal lantaran tak menghambat proses pendidikan sekaligus istirahat peserta PPDS.

“Kalau kita jam kerjanya lebih tinggi lagi itu akan mengancam passion safety. Angka 80 jam per minggu ini kita anggap moderat, tidak menghambat proses pendidikan tetapi orang masih bisa istirahat, kan gitu ya?,” ungkapnya.

Jika FK Undip maupun RSUP Kariadi melanggar aturan 80 jam kerja seminggu, Azhar menegaskan ada sanksi yang akan menanti.

“Jadi angka 80 ini tidak boleh kita lampaui ya. Kalau melampaui ya mohon maaf pasti kita akan kenakan sanksi,” pungkas Azhar.

Rektor Undip ungkap ada rasa kehilangan saat pembekuan PPDS Anestesi di RSUP Kariadi

Sementara itu, Rektor Undip Suharnomo mengungkap seperti ada jiwa yang hilang dari kampusnya selama PPDS Anestesi Kemenkes bekukan.

BACA JUGA: Berkas Kasus PPDS Undip Lengkap, Keluarga Almarhumah dr. Aulia Desak Penahanan Tersangka

Ia menyebut, ada hubungan yang sangat erat antara Undip dan RSUP Kariadi.

“FK Undip dan RSUP Kariadi ini seperti kembar siam. Jadi keduanya tidak mungkin terpisahkan. Kalau selama ini, sementara ada penghentian, seperti ada yang hilang dari kami. Meskipun PPDS Anestesi terus berjalan di RSND Diponegoro dan jejaring Undip lainnya,” ungkap Suharnomo. (*)

Editor: Farah Nazila

 

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan