SEMARANG, beritajateng.tv – Publik malih ramai selepas Bacapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto mewajarkan dinasti politik yang ada dalam keluarga Presiden RI Joko Widodo.
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik asal Universitas Diponegoro (Undip) Abdulrahman Wahid menyebut pernyataan Prabowo Subianto yang mewajarkan dinasti politik itu bertujuan untuk menyelamatkan pasangan cawapresnya Gibran Rakabuming Raka dari sentimen negatif.
Bukan tanpa alasan, Wahid menilai bila isu dinasti politik itu tidak segera tertangani, maka akan berdampak besar pada elektabilitas Gibran selaku putra sulung Presiden Jokowi.
“Pak Prabowo itu menyampaikan narasi atau rasionalisasi untuk meminimalisir persoalan dinasti politik yang kini jadi perhatian. Itu sebagai cara beliau dan tim untuk mengurangi efek negatif serta memaksimalkan elektabilitas Mas Gibran,” ujar Wahid saat melalui sambungan WhatsApp, Kamis, 26 Oktober 2023 sore.
Menurut Wahid, politik dinasti khususnya di kawasan Asia seperti Filipina dan India terbilang wajar. Hanya saja, politik dinasti ala Jokowi ini terlaksana tanpa adanya proses yang panjang.
“Dinasti politik di Asia terbilang wajar, di Filipina, di India, tetapi kita harus lihat dinasti politik yang saat ini Pak Jokowi bangun di luar model yang selama ini ada di Asia. Bangunnya dengan cepat, tanpa ada proses panjang, ujuk-ujuk (tiba-tiba) lah bahasa Jawanya,” sambungnya.
Isu dinasti politik rentan pengaruhi elektabilitas Gibran
Wahid membenarkan isu dinasti politik sangat rentan memengaruhi elektabilitas Gibran sebagai Cawapres Prabowo. Terlebih, publik sempat melontarkan satire ‘Mahkamah Keluarga’ terhadap MK pasca memperbolehkan Gibran maju sebagai Cawapres.