“Saya matur nuwun kepada Bank Indonesia, Pak Rahmat beserta jajarannya yang telah memberikan (penghargaan) kami menjadi Bunda QRIS. Kota Semarang adalah Kota Besar sehingga ya memang digitalisasi ini harus berjalan,” tutur Mbak Ita.
Menurutnya, pemakaian QRIS sebagai metode pembayaran selaras dengan konsep Smart City yang diusung oleh Pemerintah Kota Semarang.
Ia menghimbau agar masyarakat ke depannya menjadi cashless society dengan lebih sering menggunakan QRIS dalam melakukan transaksi sehari-hari.
“Kita juga mengajarkan pada masyarakat dan pelaku usaha bahwa mereka tidak perlu punya susuk (uang kembalian) karena harga-harga ini kan pasti tidak genap sehingga salah satu solusinya ya melakukan (pembayaran lewat) QRIS,” tandas Mbak Ita. (*)
Editor: Elly Amaliyah