Jateng

Psikolog Ungkap Akar Perilaku Chiko Tukang Bikin Konten Porno AI: Bisa Jadi Dulu Ia Korban

×

Psikolog Ungkap Akar Perilaku Chiko Tukang Bikin Konten Porno AI: Bisa Jadi Dulu Ia Korban

Sebarkan artikel ini
video porno AI
Laurencia Rizki Marhendrawati, Psikologi Klinis RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang. (Yuni Esa Anugrah/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Psikolog Klinis Laurencia Rizki Marhendrawati menilai bahwa perilaku pelaku dalam kasus skandal konten porno AI digital yang dilakukan Chiko Radityatama Agung Putra tidak bisa dipahami secara hitam-putih.

Menurutnya, perilaku tersebut merupakan hasil dari faktor yang kompleks dan saling berkaitan, bukan sekadar dorongan sesaat. Hal itu terungkap dari Kiki, sapaan akrabnya saat beritajateng.tv temui di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Dr Amino Gondohutomo pada Jumat, 17 Oktober 2025.

“Kenapa dia bisa berperilaku demikian? Itu multifaktorial. Bisa dari pola asuh yang kurang perhatian, pengaruh lingkungan, atau karena dia dulunya korban,” ujarnya.

Ia menjelaskan, perilaku menyimpang di dunia digital sering berawal dari proses modeling bagaimana seseorang melihat, meniru, lalu merasa hal tersebut wajar atau menarik.

“Mungkin dia pernah melihat temannya melakukan hal yang sama, menurutnya keren, lalu ia tiru. Bisa juga karena dulu dia korban, kemudian balas,” lanjutnya.

Ia menggambarkan fenomena ini seperti siklus “ospek” yakni mereka yang dulu menjadi korban, kini melanjutkan tindakan yang sama kepada pihak lain.

Kecanduan Pornografi dan Motif Ekonomi

Selain faktor sosial, Kiki menyoroti kecanduan terhadap konten pornografi sebagai penyebab yang sering luput diperhatikan. Menurutnya, sebagian pelaku awalnya hanya iseng, tapi kemudian terbiasa hingga kecanduan mengonsumsi dan akhirnya memproduksi konten sendiri.

“Tadinya cuma buat konsumsi pribadi, lama-lama keterusan jadi kecanduan. Setelah tahu bisa di jual atau viral, dia lanjut terus,” jelasnya.

BACA JUGA: Sebelum di Undip, Chiko Sering Buat Konten Tak Senonoh Siswa-Guru SMAN 11 Semarang

Dalam kasus Chiko, pelaku bahkan menyimpan ribuan file hasil buatannya secara rapi. Hal ini menandakan adanya kecenderungan obsesif yang mirip dengan perilaku adiktif.

“Bisa dua-duanya, untuk konsumsi pribadi dan dijual. Sekarang bisnis porno digital itu kan nyata, banyak yang cari keuntungan dari situ,” ujarnya.

Peran Keluarga dan Lingkungan

Menurut Kiki, kondisi keluarga pelaku juga bisa menjadi faktor pemicu. Latar belakang keluarga pelaku bisa menjadi faktor yang meningkatkan risiko perilaku mencari perhatian dengan cara keliru.

“Kalau orang tuanya tidak memberikan perhatian yang cukup, anak bisa mencari perhatian di tempat lain tapi caranya salah,” katanya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan