Jasa sewa pacar marak, bentuk aktualisasi
Probo melihat fenomena ini secara positif, sebagai wadah bagi orang-orang yang memiliki kebutuhan harga diri, aktualisasi, dan kebutuhan pamer.
“Klien pasti memilih yang cakep atau good looking untuk bisa ia gandeng. Seperti menemani saat wisuda atau pernikahan mantan. Ini kan sama-sama menguntungkan kalau dari segi bisnis,” jelas Probo.
Meski demikian, Probo justru menyoroti sisi negatif dari bisnis sewa pacar yang melalui telepon, misal sekedar menemani ngobrol maupun sleep call.
“Kalau lewat telepon, saya malah takutnya disalahgunakan. Karena kalau kita ngobrol dengan seseorang pasti cari yang cocok. Inginnya katarsis atau unek-unek bisa kita ceritakan. Dan kalau saya, pasti cerita ke orang yang saya percaya,” imbuhnya.
Menurutnya, akan lebih baik jika hanya ingin mencurahkan katarsis bisa ke lembaga terpercaya.
“Saran saya mending healing sendiri atau menulis dalam catatan, mengeluarkan katarsis dan membuang lembar demi lembar catatan. Itu lebih baik. Terkadang ada orang yang tidak bisa ngomong apa-apa. Bisa melakukan metode itu,” terangnya.
Selain itu, Probo juga mengaku khawatir jika kencan lewat telepon pada jasa sewa pacar justru akan menjurus ke hal negatif.
“Kalau ada fantasi seksual itu yang nggak beres. Takutnya ada penyimpangan ke arah negatif. Jadi kita harus berhati hati untuk pakai telepon,” sebutnya. (*)
Tim beritajateng.tv