“Sekitar tiga hari sebelum pembatalan, komunikasi mulai tersendat. Tidak lama kemudian muncul unggahan resmi yang menyebut bahwa kerja sama urung lanjut,” katanya.
Kedua pihak sebenarnya telah mencapai kesepakatan utama terkait harga saham. Asghar menyebut satu-satunya isu tersisa hanya berkaitan dengan mekanisme pembayaran.
“Masalah itu hanya bagian teknis, bukan inti negosiasi, sehingga sebenarnya masih mungkin terselesaikan lewat pembahasan lanjutan,” ucapnya.
BACA JUGA: Negosiasi Buntu, PSIS Semarang Resmi Batalkan Rencana Penjualan Saham ke Investor Baru
Pembatalan mendadak itu membuat pihak Malut United merasa terpukul. Asghar mengaku kecewa karena seluruh proses berlangsung baik sebelum keputusan itu diumumkan.
“Kami merasa tertipu. Pertemuan berlangsung positif, negosiasi juga lancar, bahkan harga sudah cocok. Namun rencana itu runtuh begitu saja tanpa pertemuan lanjutan,” ujarnya.
Hingga saat ini, Malut United belum menerima surat resmi pembatalan. Asghar menyatakan pihaknya belum memikirkan langkah berikutnya.
“Kami masih terguncang serta belum sanggup memikirkan pengelolaan PSIS pada kondisi yang rumit seperti sekarang,” tandasnya. (*)













