“Hari ini aku pergi dari klub luar biasa. Klub terbesar di Jawa Tengah dengan sejarah panjang. Bos Yoyok menjadi orang pertama yang membuka jalan untukku,” tulis Gali.
Gali pun mengenang masa-masa penuh perjuangan di lapangan, termasuk saat membawa PSIS menang 4-1 atas Dewa United.
BACA JUGA: Sudah Ada Persik-Tornado FC, Kendal Sakti Utama Muncul Sebagai Klub Baru: Markas Sama, Liga Beda
Ia mengakui, berat meninggalkan Semarang karena telah banyak membangun hubungan emosional dengan tim dan masyarakat kota ini.
Dalam pernyataannya, Gali juga menyampaikan rasa terima kasih pada suporter setia PSIS, terutama Panser Biru dan Snex. Dukungan mereka selama dua tahun membuatnya merasa dicintai dan diterima sepenuh hati.
“Terima kasih untuk seluruh tim, pelatih, staf, dan suporter PSIS. Aku mencintai kalian semua. PSIS akan selalu hidup dalam hatiku,” tulisnya lebih lanjut.
Menyinggung degradasi yang PSIS alami, Gali berharap klub segera bangkit dan kembali ke Liga 1. Baginya, tempat PSIS bukan di Liga 2, melainkan kembali bersaing di level tertinggi sepak bola nasional. (*)