SEMARANG, beritajateng.tv – PSIS Semarang terancam tak bisa jadikan Stadion Jatidiri sebagai homebase untuk Liga 2 musim 2025/2026 karena belum melunasi utang sewa. Tunggakan sebesar Rp112 juta berasal dari dua laga Liga 1 sebelumnya yang belum terbayar.
Dica Nugroho selaku Kasubag TU Balai PPLOP Disporapar Jateng menjelaskan, satu kali pertandingan memerlukan biaya sewa sebesar Rp56 juta.
“Kami sudah kirim surat resmi ke panpel PSIS, tapi belum dapat jawaban secara formal,” ucap Dica, Minggu, 29 Juni 2025.
Ia menegaskan, tak ada toleransi khusus untuk PSIS. Jika utang belum lunas, izin memakai stadion tak akan keluar. “Kami tidak berikan izin bertanding kalau belum mereka lunasi,” lanjut Dica.
BACA JUGA: Nakhoda Baru Laskar Sambernyawa, Persis Solo Datangkan Pelatih Asal Belanda Peter de Roo
Hingga saat ini, pihak panpel PSIS hanya memberikan janji secara lisan. Surat tagihan resmi dari Disporapar belum mendapat respons tertulis. “Mereka janji akan melunasi sebelum Liga 2 mulai awal Juli,” ujar Dica.
Sesuai kesepakatan dalam MoU, pembayaran wajib tuntas maksimal tujuh hari usai laga. Dica menambahkan, semua aturan harus berjalan secara kredibel karena menyangkut pemasukan daerah.
“Kami tidak bisa berikan dispensasi. Harus transparan,” tegasnya.
BACA JUGA: Persijap Jepara Fokus Perkuat Finansial untuk Hadapi Liga 1: Tapi Kapasitas Stadion Turun 30 Persen
Masalah ini muncul di tengah krisis keuangan PSIS yang telah berlangsung sejak Liga 1 musim lalu. Klub kebanggaan Semarang itu tercatat pernah memiliki utang hingga Rp45 miliar.
Sebagian besar beban PSIS itu muncul akibat biaya operasional tinggi saat tak bisa berkandang di Stadion Jatidiri karena sedang dalam renovasi.
Selama masa renovasi, PSIS harus mencari stadion alternatif untuk laga kandang. Mereka sempat menjadi tim musafir hampir separuh musim. Kondisi tersebut ikut memperparah keuangan klub yang kini kesulitan memenuhi kewajiban sewa stadion. (*)